Dragon Holdings – Tim Indonesia harus menerima status sebagai runner-up pada ajang BWF World Junior Mixed Team Championships (WJC) 2023, yang juga dikenal sebagai Piala Suhandinata 2023. Mereka harus menerima kenyataan bahwa mereka tidak mampu mengalahkan tim China dalam pertandingan final yang digelar di Spokane, Washington, Amerika Serikat, pada dini hari WIB, Minggu (1/10/2023).
Dalam pertandingan final WJC 2023 tersebut, tim Indonesia yang dikelola oleh Alwi Farhan harus mengakui keunggulan tim China dengan skor 1-3. Hasil ini menjadi pengingat bahwa Indonesia masih harus mengejar prestasi untuk membawa pulang Piala Suhandinata, yang terakhir kali berhasil mereka raih pada edisi 2019 lalu. Meskipun harus puas sebagai runner-up, tim Indonesia tetap dapat memandang ke depan dengan semangat untuk terus meningkatkan performa dan berusaha meraih kemenangan di masa depan.
Saat Pertandingan
Pada pertandingan pertama, Indonesia memilih untuk menurunkan duet ganda campuran, Jonathan Farrel Gosal/Priskila Venus Elsadai, untuk menghadapi Liao Pin Yi/Zhang Jia Han dari China. Sayangnya, dalam laga ini, mereka harus menerima kekalahan dengan skor 19-21 dan 14-21 dalam waktu 33 menit yang cukup singkat.
Namun, harapan Indonesia tidak surut begitu saja. Alwi Farhan, bintang tunggal putra yang tampil di partai kedua, berhasil menyamakan kedudukan menjadi 1-1. Sang kapten mampu membungkam Hu Zhe An dalam pertarungan tiga gim yang sengit dan berlangsung selama 66 menit, dengan skor akhir 21-15, 19-21, dan 21-13.
Kemudian, tim Indonesia kembali tertinggal 1-2 setelah tunggal putri, Mutiara Ayu Puspitasari, mengalami kekalahan. Juara Asia Junior 2023 itu harus menyerah lewat rubber game yang berlangsung selama 56 menit, dengan skor akhir 12-21, 21-19, dan 11-21 dari Xu Wen Jing.
Akhirnya, China meraih kemenangan dengan pasti melalui pasangan ganda putra Ma Shang/Zhu Yi Jun, yang tampil di partai keempat melawan Muhammad Al Farizi/Nikolaus Joaquin dari Indonesia. Mereka menang dengan dua gim langsung, dengan skor kembar 21-16 dan 21-16.
Dengan hasil ini, China akhirnya mengakhiri penantian selama lima tahun untuk kembali menjadi juara Piala Suhandinata. Prestasi ini juga semakin mengukuhkan China sebagai negara dengan gelar terbanyak sepanjang sejarah Piala Suhandinata, dengan titel tahun ini menjadi gelar ke-14 bagi mereka.